Sebuah Pertemuan
Hari ini jadi hari yang cukup melelahkan. ku bergegas pulang memacu sepeda motor ku dengan cukup cepat, dengan harapan bisa segera sampai dan bisa beristriahat dirumah.
Orang yang sama meminta follbacku membuka sebuah percakapan yang menjadi awal semua ceritaku kini. yang tak pernah ku sangka dengan awal yang begitu sedehana bisa mengawali sebuah cerita.
Percakapan itu terjadi malam demi malam disetiap waktu mengisi kolom chat facebook ku, hingga satu malam kau tak tampak pada halaman facebook ku, apa aku mencarinya ? tidak aku tidak mencarinya, tapi kenapa aku merasa sepi, seperti ada yang hilang seperti ada yang aneh pada malam ini. ku tinggal layar komputerku, ku baringkan diriku, jari jemariku sibuk menekan tombol remote tv untuk menghilangkan kebosanan.
Sebuah kalimat yang memecah bosan ku, kini muncul di layar Hp ku, malam itu kembali seperti malam malam sebelumnya. tak hanya itu, kini pagi dan siang ku terasa berbeda. seperti ada yang mengisi. tanpa ku sadari
Sore itu menjadi sore yang menyejukan. Di sebuah lapangan sekolah aku melihatmu, berbaris rapi bersama pasukanmu, aku bertatap mata untuk pertama kalinya. setelah sekian lama hanya sebuah teks yang ku jumpai, kini ku melihat mu. kau hitam akibat tersengat matahari begitu lama, kau manis dengan gigi gingsul mu, kau lucu.......
Hari itu jam pulang sekolah sudah lewat begitu lama, aku melihat orang yang ku kenal dari jauh berjalan sendiri menelusuri lorong lorong sekolah. dengan ransel coklatnya yang menempel di punggung, rambut panjang terurai, iyaa itu kamu. entah apa yang terjadi pada ku, aku reflek berlari mengejar. lelah tapi menyenangkan
"ah.sampai juga...."
Ku lempar tas ku begitu saja dan ku lepaskan semua atribut yang menempel pada ku saat itu. Akhirnya 3 hari yang melelehkan terlewatkan dengan begitu saja. menjadi panitia Masa Orientasi Siswa cukup melelahkan. Tapi, mengasyikan.
Setelah membersihkan diri, ku bergegas kedepan komputer ku. melihat lihat foto kegiatan hari ini di halaman facebook ku. Membaca cuitan cuitan senior kepada junior di Twitter
.Sampai pada akhirnya
"ka follback ya"
Sebuah tweet yang di tuju untuk ku
"sudah ya...."
Tak lama notif Facebook ku ikut berbunyi
"Halo ka, Salam kenal ya..."
Orang yang sama meminta follbacku membuka sebuah percakapan yang menjadi awal semua ceritaku kini. yang tak pernah ku sangka dengan awal yang begitu sedehana bisa mengawali sebuah cerita.
Percakapan itu terjadi malam demi malam disetiap waktu mengisi kolom chat facebook ku, hingga satu malam kau tak tampak pada halaman facebook ku, apa aku mencarinya ? tidak aku tidak mencarinya, tapi kenapa aku merasa sepi, seperti ada yang hilang seperti ada yang aneh pada malam ini. ku tinggal layar komputerku, ku baringkan diriku, jari jemariku sibuk menekan tombol remote tv untuk menghilangkan kebosanan.
"ka ini nomer aku, Afri, Lagi apa ka?"
Sebuah kalimat yang memecah bosan ku, kini muncul di layar Hp ku, malam itu kembali seperti malam malam sebelumnya. tak hanya itu, kini pagi dan siang ku terasa berbeda. seperti ada yang mengisi. tanpa ku sadari
"lagi apa?"
"udah makan?"
"udah sampe?"
"dasar kakak aneh"
"dasar ade aneh"
"pelajaran siapa?"
"tadi aku liat kamu"
Kata kata yang sering mengisi pesan ku setiap harinya.
Sore itu menjadi sore yang menyejukan. Di sebuah lapangan sekolah aku melihatmu, berbaris rapi bersama pasukanmu, aku bertatap mata untuk pertama kalinya. setelah sekian lama hanya sebuah teks yang ku jumpai, kini ku melihat mu. kau hitam akibat tersengat matahari begitu lama, kau manis dengan gigi gingsul mu, kau lucu.......
Hari itu jam pulang sekolah sudah lewat begitu lama, aku melihat orang yang ku kenal dari jauh berjalan sendiri menelusuri lorong lorong sekolah. dengan ransel coklatnya yang menempel di punggung, rambut panjang terurai, iyaa itu kamu. entah apa yang terjadi pada ku, aku reflek berlari mengejar. lelah tapi menyenangkan
"Mau pulang?"
"iya"
"Mau bareng?"
ku menerima jawaban dengan sebuah senyum
Sore itu menjadi sore pertama kita berbincang langsung walau kau hanya melihat bahu ku dan ku hanya sesekali melihat wajahmu melalui cermin kecil di motor ku, sore itu menyejukan, angin menari nari menemani sepanjang perjalanan kita, sejuk, damai, dan nyaman kala itu.
0 comments:
Post a Comment