Friday, February 10, 2017

KAMUNISME

Part 1 : Sebuah Pertemuan
Part 2 : Sebuah Awal
Part 3 : Golden Time
Part 4 : THE END? 


    Sejak hari itu, hari dimana aku tak mendapatkan balasan dari apa yang aku ungkapkan, Hati ku sakit. merasa tak di hargai. kesal rasanya, aku hilang arah. Semenjak hari itu sedikit yang ku tahu tentang kabarnya. Kuliah di sebuah universitar swasta di daerah Tanggerang. menjalanin hari sebagai mahasiswi baru. aku hanya memantaunya lewat sosial media, terkadang kita berbincang sedikit, berbincang dengan orang yang sama, tapi dengan perasaan yang berbeda.

        Bila ditanya apa aku masih sayang? menurutku rasa sayang itu tidak akan pernah hilang, sampai kapan pun. ketika kita sudah sayang dengan seseorang, selamanya kita akan sayang. tapi menurut ku rasa sayang itu bisa terpendam. ketika kita sudah tidak bersama orang yang kita sayang rasa sayang kita akan terpendam, karna kita tidak memiliki orang tersebut, untuk terus mengalirkan rasa sayang kita. kemudian, ketika kita bertemu kembali dengan orang itu, secara naluri dan tanpa disadari rasa sayang kita tersalurkan dan rasa sayang itu tumbuh kembali. Tapi berbeda dengan Afri, rasa sayang ku terus ada untuknya. mungkin aku sudah terbiasa tanpa dirinya. tapi aku belum terbiasa dengan orang lain. di hati ku.



     sekitar 2 bulan lalu aku mendapatkan kabar, bahwa Afri sudah mendapatkan kekasihnya yang baru. aku cukup senang tapi tidak aku berbohong. tapi aku sadar cepat atau lambat itu akan terjadi


" ka, Kuliah ga?" 

"ngga, baru bangun tidur ini malah" 
"Kenapa?" 

"ketemuan yuk?"

"tapi aku punya syarat"

"apa?"

"kalau ada orang yang berhak tau kita ketemu, dia harus tau kalau kita ketemu"

"iya, aku udah bilang dari seminggu yang lalu kalau aku mau ketemu kamu" 

"yaudah, aku jemput di tempat biasa" 

   Entah apa yang terpikir oleh ku kala itu. kita bertemu menikmati makan siang bersama di sebuah tempat makan favorit kita. kala itu suasana canggung.  matahari cukup terang bersinar dengan hembusan angin yang cukup menyejukan. selama perjalanan kita berdua hanya dia, berbincang hanya untuk memutuskan dimana kita akan bersantap bersama. seteleh memesan makanan aku mencoba membuka percakapan.

"kamu apa kabar?"

"udah 30 menit lebih ketemu baru nanya kabar sekarang"  keselin tapi rindu juga dengan jawaban sinis khasnya

"masih untung di tanya yaa....!!"

entah kenapa kita saling tertawa kecil setelah itu

"biasanya kalau udah gitu kamu nepok jidat aku terus ngelus rambut aku "

"sekarang udah ga bisa"
"kamu kan udah berhijab, yang ada aku ngelus jilbab"

"hahaha iya"

"Kamu Kenapa? sini cerita sama om" ledek ku kala itu

"aku udah punya pacar, tapi aku masih suka keinget orang lain, aku  inget kamu ka, setiap dia certia entah kenapa aku selalu  inget kamu"
Contohnya belum lama dia cerita tentang kapal pesiar, tiba tiba aku inget kamu yang pengen banget kerja dikapal pesiar. ya kaya gitu dah pokoknya"

Aku cuma tersenyum

setelah berbincang dan menghabiskan makan siang kita, suasana tiba tiba sunyi. dan kau berkata

"emang kamu mau balikan sama aku?"

aku salting, pikiran ku sulit menemukan kata kata yang pas, tanpa disadari aku berkata

"ya kalau kamu mau aku juga mau, tapi akan banyak banget yang berubah, kita akan jarang banget ketemu, aku ga akan selalu bisa traktir kamu. kita juga udah lama ga komunikasi, pasti banyak yang berubah"

Kalimat yang sangat ku sesali sampai kapan pun, kenapa aku bertele tele saat itu, kenapa aku tidak mengatakan "iya, aku mau balikan sama kamu" why why why saat itu aku berkata seperti itu. sebuah penyesalaian yang tak kunjung selesai

Setelah hari itu aku pikir hubungan kita akan kembali seperti dulu kala. tapi aku salah.
Setelah itu aku tak tahu bagaimana kabarnya. yang ku tahu dia tak lagi mengingnkan diriku. kita saling berbincang ketika salah satu di antara kita sedang membutuhkan sesuatu hal. kita saling bertemu ketika kita menghadiri suatu acara dari kegiatan  esktrakulikuler yang kita ikuti bersama. yang aku tahu dia telah mengajari suatu ajaran baru. Kamunisme  ajaran dimana aku belajara tentang dirimu dan tidak akan pernah melupakan mu

KAMUNISME

Ini sebuah tulisan tentang kamu.
Kamu yang telah jauh berpaling dari ku
Kamu yang telah memberi arti di hidupku ini
Kamu mengajarkan kesetiaan. 
Kamu mengajarkan arti kesabaran
Kamu mengajarkan arti menghargai
Kamu satu satunya orang yang bisa menentralkan pahitnya hidup dengan senyummu
Kamu selalu menyejukkan seperti embun yang hadir dipagi hari
Kamu memberi rindu yang tak kunjung berakhir. Rindu yang tak pernah tersampai

Kamu datang dan pergi seperti malam dan pagi, tapi cintaku tuk kamu seperti kicauan burung menyambut pagi
Kamu membuatku candu.candu hangatnya kehadiran mu.

Kamu bukan hanya sekedar susunan kata. Tapi kamu lebih dari cukup membuatku kehabisan kata
Kamu bukan seorang kamu bilang kamu tak pernah menjadi kamu

Bila kamu tak pernah melihat aku, biarkan lah aku selalu melihat kamu
Tiada kebahagian terasa nyata tanpa adanya kamu
Kamu sungguh menjadi pemeran utama. Kamu akan selalu menjadi pemeran utama
Kamu kunci dari segala teka teki problema hidup, karna kamu penyemangat aku untung hidup

Kamu adalah kamu sedangkan aku adalah aku. Kamu dan aku takpernah menjadi kita. Sedangkan kita terpisah menjadi aku dan kamu
Mungkin aku hanya sebuah bayang masa lalu yang hilang terkalahkan oleh cahaya. Cahaya benderang menghilangkan bayangan. Tapi sosok tak pernah berganti bila sosok tak sesemu cahaya
Kamunisme ajaran dimana aku belajar tentang kamu dan takpernah melupakan mu
Miftahul Hadi
20102011
#kamu



0 comments:

Post a Comment